Proses Kami
Dari Hulu ke Hilir

#1
Pertama, kopi harus ditanam dahulu di tanah dan lingkungan yang cocok. Untuk kopi jenis Arabika, baiknya ditanam di dataran tinggi dengan ketinggian lebih dari 1000 mdpl. Arabika yang ditanam di dataran tinggi biasanya menghasilkan rasa yang soft. Di kebun kami, beragam varietas unggul ditanam di ketinggian antara 1400-1500 mdpl.
#2
Kemudian setelah berbuah, buah kopi (yang disebut ceri) dipetik. Untuk memastikan kualitasnya terjaga, hanya yang sudah matang sempurna saja-lah yang dipetik. Ciri-cirinya berwarna merah tua, bahkan agak keunguan


#3
Setelah dipetik, ceri pun diproses.
#4
Ada ragam jenis pemrosesan yang berbeda, seperti Natural, Washed, Semi-Washed (Wet Hulled), Honey, dan Wine.
Untuk jenis Natural, ceri kopi langsung dijemur tanpa dikupas terlebih dahulu. Adapun Washed, dikupas dan dicuci terlebih dahulu dari getahnya sebelum dijemur. Untuk yang Wine, ceri utuh difermentasi terlebih dahulu hingga menghasilkan rasa asam yang khas. Adapun Honey, ceri dikupas tapi langsung dijemur tanpa dicuci getah (mucilage)-nya.
Di kebun kami, 90 persen-nya diproses dengan cara Wet Hulled. Kenapa sampai 90 persen? Karena produk Wet Hulled kami terkenal enak dan memiliki ciri khas tersendiri, lho. Bahkan, menjadi favorit dari banyak kafe dan brewer kenamaan di tanah air.
Setelah diproses, lalu biji kopi pun dijemur hingga kadar airnya mencapai 11-12 % saja. Setelah itu, kulit ari-nya dikupas dengan mesin Huller hingga tersisa biji dalam-nya saja. Biji inilah yang disebut Green Bean.


#5
Setelah kopi mencapai kadar air yang diharapkan, kopi dilakukan proses Huller (pengelupasan kulit tipis kopi)
#6
Dan selanjutnya dilakukan sortasi untuk mendapatkan biji kopi dengan kualitas terbaik


#7
Kemudian, Green Bean ini dikirim ke Roastery untuk disangrai. Green Bean dari kebun kami disangrai dengan tingkatan Medium Roast. Hasilnya? Wangi dan pas sekali body-nya, cocok sekali untuk House Blend (campuran Espresso/kopi susu) maupun diseduh sebagai Single Origin.
#8
Setelah disangrai, kopi pun di-grind (digiling). Kalau akan dijadikan espresso, digilingnya sampai halus. Adapun jika ingin dibuat tubruk atau “manual-an”, maka cukup hingga medium saja.


#9
Setelah itu, tinggal diseduh, deh. Jangan lupa lakukan pengujian cita rasa kopi (cupping) sebelum kopi disajikan yaaa
#10
Alhamdulillah akhirnya setelah melalui proses yang panjang, GTP Coffee pun bisa dinikmati oleh para penikmat kopi ^^
